Senin, 05 September 2022

Verbal Bullying

 Siapa yang tidak tahu apa itu bullying?

  Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Kali ini, kami akan membahas tentang salah satu jenis perundungan/bullying yang kerap terjadi tanpa disadari, yaitu Verbal bullyng.

Jenis verbal bullying seringkali tanpa sadar dilakukan. Banyak pelaku pelaku perundungan verbal ini berdalih bahwa mereka hanya sedang melontarkan lelucon atau bercanda saja dan melabeli korban baperan jika merasa tersinggung dengan kalimat atau perkataan tidak menyenangkan yang mereka ucapkan. Perundungan verbal atau verbal bullying biasanya berupa kalimat kasar atau ejekan yang ditujukan pada seseorang.

Salah satu contoh verbal bullying yang terjadi di kelas kami, ada seorang siswa ML yang seringkali diejek. Dia seringkali diejek oleh orang-orang karena wajahnya dan riasan yang sering dipakai ke sekolah. Namun, Siswa ML ini sama sekali tidak mengindahkan hal itu meskipun tak dapat dipungkiri bahwa dia juga merasa sakit hati akibat ejekan orang-orang.

Verbal bullying lebih berbahaya daripada Physical bullying (perundungan secara fisik). Tentunya kita pernah mendengar peribahasa 'mulutmu adalah harimau-mu', yang berarti bahwa perkataan bisa menjadi “senjata tajam” sehingga dapat menyakiti orang lain jika tidak dijaga. Dan kebanyakan para ahli psikologis berpendapat bahwa pukulan lebih baik dari kata-kata makian.

Disatu sisi, akan terlihat korban yang merasa sedih akibat perilaku si pelaku. Kebanyakan dari mereka akan bertanya, "mengapa mereka melakukan hal itu kepadaku?". Menurut para ahli psikologis, pelaku melakukan perundungan disebabkan karena beberapa hal, yaitu:

- Pelaku hidup di lingkungan yang buruk sehingga mempengaruhi sikap sosialisasi nya 

- Memiliki teman sebaya yang sering melakukan perundungan sehingga ia ikut melakukan nya 

- Kemungkinan orang tuanya sering bersikap kasar di usianya yang masih kecil.

-Si pelaku iri kepada si korban

- Ada suatu hal yang dimiliki si korban tetapi tidak dimiliki olehnya

- Korban dari pembullyan sebelumnya.

Dampak verbal bullying untuk korban antara lain:

- Kepercayaan diri yang menurun 

- Mudah marah

- Cenderung menjadi pemurung

- Kesulitan untuk bersosialisasi di lingkungan sosial 

- Jika terlalu parah bisa saja menimbulkan rasa depresi serta trauma pada korban 

- Korban bisa saja Social Anxiety Disorder (Ketakutan dan kecemasan saat bersosialisasi)

- Keinginan untuk balas dendam kepada pelaku.

- Korban bisa saja bundir


Verbal bullying tidak hanya berdampak untuk korban, Verbal bullyng dapat berdampak kepada si pelaku, yaitu sebagai berikut:

- Pelaku menjadi seseorang yang suka menindas dan selalu merasa benar.

- Tempramental yang kurang baik 

- Kebiasaan untuk menjadikan orang lain sebagai bahan pelampiasan amarah.

- Perilaku buruk yang sulit diubah.

- Hobi melihat kesalahan orang lain dan tidak mau bercermin atas kesalahannya sendiri.

- Ada beberapa pelaku yang sadar dengan perbuatannya, namun enggan meminta maaf.

Kesimpulannya, perbuatan bullying adalah hal yang buruk dan harus dihentikan.










Verbal Bullying

 Siapa yang tidak tahu apa itu bullying?   Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk peni...